Powered By Blogger

SERAT KALATIDA



Mangkya darajating praja
Kawuryan wus sunyaturi
Rurah pangrehing ukara
Karana tanpa palupi
Atilar silastuti
Sujana sarjana kelu
Kalulun kala tida
Tidhem tandhaning dumadi
Ardayengrat dene karoban rubeda
[Keadaan negara waktu sekarang, sudah semakin merosot. Situasi negara telah rusak karena sudah tak ada yang dapat diikuti lagi. Sudah banyak yang meninggalkan petuah-petuah/aturan-aturan lama. Orang cerdik cendekiawan terbawa arus kalatida, zaman yang penuh keragu-raguan. Suasananya mencekam karena dunia penuh dengan kerepotan.]
Dasar karoban pawarta
Bebaratun ujar lamis
Pinudya dadya pangarsa
Wekasan malah kawuri
Yan pinikir sayekti
Mundhak apa aneng ngayun
Andhedher kaluputan
Siniraman banyu lali
Lamun tuwuh dadi kekembanging beka
[Persoalannya hanyalah karena kabar angin yang tiada menentu. Akan ditempatkan sebagai pemuka tetapi akhirnya sama sekali tidak benar, bahkan tidak mendapat perhatian sama sekali. Sebenarnya kalau direnungkan, apa sih gunanya menjadi pemuka/pemimpin? Hanya akan membuat kesalahan-kesalahan saja. Lebih-lebih bila ketambahan lupa diri, hasilnya tidak lain hanyalah kerepotan.]
Amenangi jaman edan
Ewuh aya ing pambudi
Milu edan nora tahan
Yen tan milu anglakoni
Boya kaduman melik
Kaliren wekasanipun
Ndilalah karsa Allah
Begja-begjane kang lali
Luwih begja kang eling lawan waspada
[Hidup di zaman edan memang repot. Mau mengikuti tidak sampai hati, tetapi kalau tidak mengikuti geraknya zaman tidak mendapat apa pun. Akhirnya dapat menderita kelaparan. Namun, sudah menjadi kehendak Tuhan. Bagaimanapun juga, walaupun orang yang lupa itu bahagia, namun masih lebih bahagia lagi orang yang senantiasa ingat dan waspada.]

Tidak ada komentar: